0

Contoh Kalimat Efektif dan Kesalahan Kalimat

Posted by Unknown on 05.10
Latihan 1 :
Persatuan dapat dilaksanakan dengan menciptakan perasaan senasip
        S                       P                                           pel                O            ket                            
Dapatkah para pemimpin bangsa kita menciptakan perasaan semacam ini ?
     Pel                                  S                                P                  O              ket
Jika dapat, bangsa Indonesia akan segera bangkit dari krisis
      Pel                     S                                   P                    ket
Selain itu, nasionalisme meningkat, dan daya juang bangsa pun meningkat
     Pel                   S                   P                                   S                                P
Dampaknya, arus modal ke luar negeri pun akan dapat diperkecil
        Ket                             O                                                            P
Megawati, presiden RI, berupaya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan
   S                                       P                                           O                                   Ket
Ekonomi indonesia tanpa bantuan IMF
Ket                            Pel
Budaya bangsa merupakan modal pembangunan
S                        P                           O
Kekayaan budaya bangsa merupakan sumber kreativitas yang luar biasa
S                                 P                        O                            Ket
Kreativitas budaya berpotensi besar dapat mendukung perekonomian
S                              P                                                    Ket
Dalam pembangunan dituntut kreativitas baru, kerja keras, dan efisiensi
                 S                          P                                              O

Latihan 2 :
Mahasiswa mendapat beasiswa
Kalimat yang panjang-panjang mempunyai kalimat dasar
Kalimat yang panjang-panjang menimbulkan salah penafsiran
Anda harus dapar menyusun kalimat sederhana
Perang ekonomi akan dimenangkan oleh negala yang dicintai rakyatnya
Elit politik menanamkan kecintaan, kebanggan dan kesetiaan rakyat.
Elit politik memberi contoh dan tidak memberkaya diri sendiri.
Kita harus berkerja keras dan menghentikan segala bentuk ketergantungan.
Pemerintah harus memberikan penyuluhan, gizi yang cukup dan dana pendidikan.
SDM bangsa Indonesia akan ketinggalan jauh dari Negara ASEAN lainnya.

Latihan 3 :
Terlalu banyak kata “mahasiswa”
Jawab :
Mahasiswa itu giat belajar dan mengikuti informsi terbaru. Sehingga menjadi mahasiswa berkualitas
Ada kata “meskipun” dan “tetapi” dalam satu kalimat
Jawab :
Berprestasi tetapi belum memenusi syarat kepuncak karirnya
Ada kata “dalam” di awal kalimat
Jawab :
Negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya
Ada kata “dari” di awal kalimat
Jawab :
Perkembangan usahanya menunjukan kemajuan yang pesat
Tidak terdapat subjek, predikat, dan objek
Jawab :
Anton mendapatkan nilai tertinggi di kelompok A dan terendah di kelompok B

terdapat kata “meskipun” dan “tetapi” dalam satu kalimat
Jawab :
Ia bekerja keras meskipun sudah mencapai puncak kariernya
menghapus kata”yang”
Jawab :
Megawati menjadi presiden wanita pertama di Indonesia
menghapus kata “akan”
Jawab :
setiap orang mengharapkan hidup sejahtera hidup di dunia dan akhirat
menghapus kata “bagi”
Jawab :
pegawai negeri yang akan pension, hendaklah menyiapkan mental.
Hapus kata “tetapi”
Jawab :
Walaupun belum pernah ke rumahku, ia tidak kesulitan mencarinya

Latihan 4 :
Kata “tetapi”
Jawab :
Ia bukan mahasiswa teladan. Ia hanya mahasiswa biasa
Kata “objek cintanya“
Jawab :
Cinta adalah merasa setia, bangga, dan prihatin terhadapat apa yang kita cintai itu
Kata “yaitu”
Jawab :
Cinta adalah perasaan setia, bangga, dan prihatin

Kata “merupakan”
Jawab :
Cinta adalah kasih sayang
Kata “tersebut”
Jawab :
Sesuai cita-citanya menjadi wirausahawan, ia mendalami bidang bisnis
Kata “juga”
Jawab :
Ia bukan hanya cerdas, tetapi rajin belajar
Kata “banyak”
Jawab :
Ia membaca buku-buku yang digemarinya
Kata “di lantai”
Jawab :
Ia mengambil buku-buku yang berjatuhan
Kata “Yth”
Jawab :
Kepada Bambang Pamungkas di Jakarta
Kata “di bandung”
Jawab :
Yth. Bapak Prof. Dr. Purnama Sidi

Latihan 5 :
Kondite = kemampuan
Jawab :

Untuk menjadi atlit profesional ia harus memiliki kemampuan baik dan “track record” yang luar biasa
Ada kata “pernah” setelah kata “tidak”
Jawab :
Meskiput usahanya belum berhasil ia tidak mengeluh
Kesalahan pada kata “dibelinya”
Jawab :
Buku itu mahal, tetapi ia tetap membelinya
Tidak boleh ada singkatan “s/d”
Jawab :
Bacalah halaman ke 1100 sampai dengan 1500 dari 2000 halaman buku itu
Kesalahan pada kata “memotokopi”
Jawab :
Jika Anda mempotokopi buku ini Anda akan didenda Rp. 5 miliar
“evaluasi”diganti dengan “penilaian”
Jawab :
penilaian pembelajaran anda meliputi : kehadiran, ujian tengan semester, ujian akhir semester dan makan ilmiah yang anda tulis.
kata “telah” dihapus
Jawab :
ia mempelajari undang-undang itu dan membandingkan dengan undang-undang dasar RI.
kata “tahun masehi” dihapus
Jawab :
pada hari ini selasa 17 agustus 2004, RI merayakan hari kemerdekaan ke 58
menambahkan kata “anda”
Jawab :

untuk menambil uang di bank BNI dalam jumlah yang besar, anda harus menunjukkan KTP kepada kasier
mengganti kata “mengkonsumsi”
jawab :
banyak orang Indonesia menggunakan cassava setiap hari.

Latihan 6 :
a) kurang spesifik apa yang “diketahui” di soal tersebut
b) karena sudah diketahui jawaban sebelumnya mahasiswa segera menjawab soal
a) kata “di” seharusnya dihilangkan saja
b) Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah
a) kata “mendesak”
b) upaya terdesak adalah mengadili para koruptor
a) kata “dipastikan”
b) korupsi pasti menimbulkan biaya produksi yang amat tinggi di berbagai usaha. Sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional
a) kata “dengan” seharusnya diganti saja
b) akibat korupsi seorang pejabat diwajibkan membayar uang yang sangat besar, maka setelah menjabat pejabat cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya
a) kata “yang” seharusnya dihapus saja
b) Vietnam berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakan keadilan dan kemakmuran di negara itu
a) kata “kepada” seharusnya dihapus saja
b) semua mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing
a) pertemuan antara “oleh karena itu” dan “maka”
b) oleh karena itu, setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya
a) kata “meskipun” seharusnya dihapus saja
b) kinerja bisnis mulai bangkit, tetapi kita harus tetap menigkatkan kualitas dan kuantitas produksi
a) kata “dari” seharusnya dihapus saja
b) penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif
a) tidak perlu ada kata “adalah”
b)Merupakan tanggung jawab kita semua untuk menciptakan rasa aman dan tentram di masyarakat kita.
a) Kurang kata “dan”
b) kita akan membicarakan tentang pembinaan masyarakat miskin agar bangkit dan mengembangkan potensinya
a) kata “memerlukan” diganti dengan “diperlukan”
b) untuk meningkatkan mutu akademis, diperlukan sarana yang harus dibayar dengan uang SPP
a) kata “yang” seharusnya dihilangkan
b) untuk mendaki gunung seorang pendaki harus menyiapkan peralatan, stamina dan semangat tinggi.
a) Menghapus kata “adalah”
b) penelitian itu masih dalam taraf pengumpulan data-data yang sangat diperlukan guna menguji hipotesis. Hipotesis nol berarti tidak membedakan variable x dan variable y.
a) menghapus kata “adalah”
b) hipotesis nol berarti tidak membedakan variable x dan variable y.
a) menghapus kata “sesuatu”
b) masing-masing mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa perlengkapan.
a) terlalu banyak kata “yang”
b) dalam cerita itu dikisahkan seorang wanita berhasil menyelamatkan bayi yang dilahirkan ketika peristiwa itu berlangsung
a) menghapus kata “ sering”
b) karena sakit dan tidak masuk kuliah maka soal yang mudah pun tidak mampu dijawabnya.
a) menghapus kata “untuk”
b) behubung waktu ujian sudah mendesak, sehingga persiapan belajar secara mendalam tidak dilakukan.

Latihan 7 :

Sistem Informasi merupakan salah satu jurusan yang ada di Universitas Gunadarma. SIstem Informasi berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Jurusan ini sudah mendapatkan akreditasi A. Mahasiswa lulusan Sistem Informasi dipersiapkan untuk menjadi seorang analis program. Saat ini, Jurusan Sistem Informasi menjadi jurusan favorit di Universitas Gunadarma. Peminatnya pun dari tahun ke tahun semakin menigkat.

0

Remaja dan Narkoba

Posted by Unknown on 04.53
             Remaja merupakan sebutan untuk manusia belasan tahun. Remaja tidak berada di golongan anak-anak  dan tidak juga berada di golongan dewasa, tetapi  remaja merupakan golongan dimana manusia belajar untuk menjadi dewasa. Remaja adalah masa pertumbuhan seorang manusia dimana rasa ingin tahunya sangat besar.
            Narkoba merupakan singkatan dari  narkotika dan obat-obatan berbahaya. Selain “narkoba”, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutnya dengan istilah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Narkotika  adalah obat bius yang mempengaruhi susunan syaraf  agar si pemakai tidak merasakan apa-apa sekalipun tubuh si pemakai disakiti. Sedangkan psikotropika adalah zat yang tidak mengandung narkotika tetapi zat buatan yang mengandung unsur zat kimia yang dapat merubah mental si pemakai. Dan zat adiktif adalah zat yang dapat membuat ketagihan si pemakai apabila digunakan secara rutin. Ganja, heroin, sabu-sabu merupakan sebagian dari banyaknya jenis jenis narkoba yang beredar saat ini.

            Apa kaitannya remaja dan narkoba? Itulah 2 kata yang selalu bersanding dimana seorang remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap pergaulan anaknya yang sudah remaja. Apabila seorang remaja sudah mencicipi “nikmatnya” narkoba,  akan ada banyak masalah dalam diri seorang remaja. Gangguan kesehatan dan penurunan prestasi adalah salah satu resikonya penggunaan narkoba yang dilakukan remaja.  Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk menjauhkan remaja dari narkoba seperti mensosialisasikan tentang bahaya narkoba untuk manusia. Selain itu juga pemerintah memasang slogan/iklan yang bertuliskan “narkoba no, prestasi yes”. Selain peran pemerintah untuk menjauhkan remaja dari narkoba, peran orang tua juga harus dijalankan sebagai mana mestinya. Orang tua harus selalu mengontrol pergaulan anaknya yang sudah remaja, mengontrol aktifitas apa saja yang dilakukan anaknya, dan mengontrol apapun agar anaknya terbebas dari pemakaian narkoba. Dan untuk remaja yang telah menyalahgunakan narkoba datanglah ke panti rehabilitasi, panti rehabilitasi merupakan panti yang dibuat oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk merehabilitasi pengguna narkoba. Rehabilitasi adalah jalan yang baik untuk proses penyembuhan bagi pengguna narkoba. Meskipun banyak remaja saat ini yang terjerumus ke dalam lingkungan “hitam” narkoba tetapi masih ada remaja yang sibuk mengejar prestasinya.

0

Pria MetroSeksual

Posted by Unknown on 04.52
Metroseksual adalah berasal dari sebuah kata majemuk yang berasal dari paduan dua istilah : metropolitan dan heteroseksual. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada pria (khususnya yang hidup pada masyarakat post-industri dengan budaya kapitalis) yang menampilkan ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum pria homoseksual (seperti perhatian berlebih terhadap penampilan), meskipun dia bukanlah seorang homoseksual. Istilah ini memicu perdebatan seputar penanda teoritis dekonstruksi seksual serta hubungannya dengan konsumerisme.
            Istilah ini dipelopori oleh artikel yang ditulis oleh seorang wartawan bernama Mark Simpson. Artikelnya diterbitkan pada tanggal 15 November 1994, di harian The Independent. Simpson menulis :
            “Pria Metroseksual, pria lajang belia dengan pendapatan berlebih, hidup dan bekerja di kawasan perkotaan (karena disitulah toko-toko terbaik tersedia), mungkin adalah pasar produk konsumen yang paling menjanjikan pada dekade ini. Pada dekade 80-an pria seperti ini hanya dapat ditemukan di dalam majalah fashion seperti GQ, dalam iklan televisi jeans Levi’s atau dalam bar gay. Pada dekade 90-an ia ada di mana-mana dan ia gemar berbelanja”.
            Istilah ini semakin populer dengan munculnya artikel Simpson’s Salon.com pada tahun 2002 “Meet the metrosexual”, yang mendaulat David Beckham sebagai poster boy (model) pria metroseksual. Biro iklan Euro RCSG sedunia mengadopsi istilah ini sebagai studi pemasaran, serta New York Times menerbitkan tulisan ficer Minggunya, “Metroseksuals Come Out”; tulisan ini menyebar ke seluruh Amerika Utara dan semakin memopulerkan istilah ini. Definisi oleh Simpson’s Salon.com lebih memiliki nuansa daripada pengertian umum istilah ini.
            “Ciri khas metroseksual adalah pria muda yang memiliki uang untuk dibelanjakan, hidup dekat atau di metropolis – karena disanalah terletak toko, klub, pusat kebugaran, dan penata rambut terbaik. Ia bisa saja seorang gay, heteroseksual, atau biseksual, akan tetapi ini hanyalah imaterial belaka, karena nyatanya ia lebih mencintai dirinya sebagai obyek cinta, kenikmatan, dan pilihan seksualnya. Profesi tertentu seperti model, pelayan restoran, media, industri musik, dan olahraga tampaknya menarik bagi kaum ini, akan tetapi sesungguhnya seperti herpes, produk gengsi atau produk kegenitan untuk pria ada di mana-mana.
            Setelah sekian lama, heteroseksualitas yang tidak berpelembab, tertindas, kuno dan (re)produktif; kini telah diberi slip merah jambu oleh kapitalisme. Pria kokoh yang penuh penyangkalan diri, sederhana dan rendah hati, jarang berbelanja untuk dirinya sendiri (peran utamanya adalah mencari nafkah dan mendapat uang untuk dibelanjakan istrinya), kini digantikan oleh pria baru, seseorang yang kurang yakin dengan identitasnya dan lebih tertarik pada citra dirinya sendiri – hal ini untuk menyatakan, seseorang yang ingin dilihat dan diperhatikan (karena dengan demikian anda baru yakin bahwa anda itu ada). Seorang pria, dengan kata lain, yang menjadi impian bagi para pengiklan”.

            Dalam perkembangannya, konsep metroseksual mengarah kepada gaya hidup pria perkotaan modern yang berpenghasilan lebih dan sangat peduli kepada penampilan dan citra dirinya. Gaya hidup ini berkait erat dengan konsumerisme, kapitalisme dan bahkan dengan perilaku narsisme. Pria metroseksual menaruh perhatian lebih kepada penampilan, ia cenderung memiliki kepekaan mode dan memilih pakaian berkualitas atau bermerek, serta memiliki kebiasan merawat diri (grooming) atau kebiasaan-kebiasaan yang dahulu lazim dikaitkan dengan kaum perempuan. Misalnya menyukai kosmetik untuk pria, pergi ke salon atau spa, atau melakukan perawatan tubuh seperti perawatan rambut, kuku dan kulit. Karena merupakan pasar potensial bagi berbagai produk yang dikhususkan bagi kaum pria, konsep metroseksual menjadi penting dalam industri fashion dan kosmetik pria, serta dunia pemasaran dan periklanan.
( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Metroseksual )
            Menurut saya, tidak ada salahnya bila seorang pria mementingkan penampilannya selama itu tidak berlebihan. Menjaga penampilan agar tetap rapih dan bersih memang sangat penting tapi menjaga penampilang seperti itu tidak perlu biaya yang cukup besar. Apabila pria berpenampilan rapih dan bersih dengan menghabiskan banyak rupiah, hal itu akan menyebabkan prilaku konsumtif bagi pria itu sendiri. Pada akhirnya pria seperti itulah yang akan menjadi pria metroseksual. Pria seharusnya berperilaku layaknya seorang laki-laki pada umumnya, bukan seperti perempuat. Jalanilah kodrat pria sebagai mana mestinya

0

Mahasiswa Berprestasi

Posted by Unknown on 04.46
            Sosok mahasiswa ideal secara singkat dapat dirangkum dalam tiga kata, yaitu berprestasi, berorganisasi, dan berbudi pekerti. Di luar ketiga hal di atas ada satu hal yang sudah pasti harus dimiliki yaitu berpribadi religius.  Religiusitas ini tidak perlu disebut lagi, karena hakikatnya merupakan dasar dari inspirasi dan motivasi ketiga hal tadi. Dengan kata lain, prestasi, keaktifan dalam organisasi dan budi pekerti tidak akan berarti tanpa dilandasi oleh nilai-nilai religi. Ketiga kriteria ini hakikatnya tidak terpisahkan bagi keberhasilan hidup mahasiswa di masa depan. Kaitan ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut.
·         Prestasi mengantarkan lulus seleksi dalam mendapatkan pekerjaan;
·         Pengalaman organisasi menjadikan sukses melaksanakan pekerjaan; dan
·         Budi pekerti membuat diterima dalam setiap pergaulan.
            Namun, sekian dari banyak mahasiswa tidak sadar akan peran serta mereka sebagai mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa yang menjadikan kuliah hanya untuk sekedar mendapat uang jajan dari orang tua, tempat untuk mengisi waktu luang, ataupun sekedar mencari teman baru yang mana semua itu hanya sebagai pelarian dari kata pengangguran saja. Sehingga kuliah bukanlah bertujuan untuk mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman, melainkan bagaimana cara cepat selesai kuliah dengan IP tinggi lalu mencari kerja. Orientasi seperti inilah yang harus dirubah dari mahasiswa, yang mana dengan menuntut ilmu di kuliah akan menambah ilmu pengetahuan dalam pembentukan diri dan keterampilan sehingga dengan memiliki ilmu yang banyak akan menjadikan mahasiswa berprestasi dan berefek kepada pencarian kerja yang baik pula.
            Tidak semua mahasiswa bisa mendapat julukan sebagai mahasiswa berprestasi. Mahasiswa berprestasi sangat identik dengan mahasiswa yang ber-IP tinggi ditambah dengan aktifitas organisasi. Mahasiswa yang seperti ini jarang ditemui, selama ini mahasiswa kadang berat sebelah dimana mereka begitu aktif di organisasi tapi di sisi lain aktifitas akademik mereka anjlok atau sebaliknya mereka begitu aktif kuliah dan memiliki IPK yang tinggi tapi aktifitas organisasi mereka rendah. Keseimbangan antara organisasi dan akademik dapat dilakukan oleh mahasiswa, kuncinya hanya di pengaturan waktu dan komitmen dengan waktu yang diatur. Kapan seorang mahasiswa belajar, kapan membaca, kapan berorganisasi, kapanwaktu istirahat dan seterusnya. Penjadwalan waktu kegiatan yang teratur dan komitmen melakukan akan menjadikan mahasiswa memiliki disiplin yang tinggi.

            Akan tetapi untuk menjadi mahasiswa berprestasi tidak mesti memiliki IP tinggi atau aktif organisasi. Seorang mahasiswa yang memiliki bakat tertentu dan mengembangkan serta membuat karya atas kemampuan yang yang dimiliki, itu juga termasuk dalam kategori seorang mahasiswa yang berprestasi. Bahkan itulah yang dapat kita katakan mahasiswa yang memiliki prestasi nyata. Mahasiswa yang memilik bakat, menulis, seni, olahraga, peneliti dapat mengembangkan bakatnya, komitmen dan konsisten serta membuat karya nyata, misal mahasiswa yang memiliki bakat menulis dapat membuat tulisan dan di terbitkan, mahasiswa yang memiliki bakat di bidang seni lukis, musik atau suara dapat membuat karya nyata itulah mahasiswa yang betul - betul memiliki prestasi.

Copyright © 2009 RENDICS BLOG All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.