0

Tanggapan tentang "SUMPAH PEMUDA" dan "PERGESERAN NORMA DAN BUDAYA" pada pemuda saat ini

Posted by Unknown on 09.21


     Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

     Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang akan membuat bangsa ini menjadi lebih baik. Tanpa adanya seorang pemuda, negara pasti akan runtuh. Pemuda mempunyai faktor yang sangat penting bagi negara, karena mereka yang akan selanjutnya memegang tongkat estafet dari pemimpin-pemimpin negara sekarang ini. Isi dari Sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 mengandung arti cinta tanah air Indonesia, cinta pada bahasa persatuan dan cinta pada bangsa Indonesia. Prinsip Bhineka Tunggal Ika tercermin dari nilai-nilai yang dijunjung saat memperingati Hari Sumpah Pemuda. Walau Indonesia memiliki berbagai suku bangsa, berbagai bahasa, berbagai adat istiadat, berbagai agama dan kepercayaan tetapi tetap satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa yaitu Indonesia.

Kutipan Naskah Sumpah Pemuda 1928
POETOESAN CONGRES
PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA

Kerapatan Pemoeda-Pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong Java, Jong Sumatranen Bond (Pemoeda Soematera), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen Pasoendan, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar2 Indonesia;

Membuka rapat pada tanggal 27 dan 28 October tahoen 1928 dinegeri Djakarta;

Sesoedahnja mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan dalam kerapatan tadi;

Sesoedahnja menimbang segala isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini;

Kerapatan laloe mengambil poetoesan:

PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.
Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia;

Mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja:
  • KEMAOEAN
  • SEDJARAH
  • BAHASA
  • HOEKOEM ADAT
  • PENDIDIKAN DAN KEPANDOEAN
dan mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita.

Sumber : (http://www.iskaruji.com/2011/10/kutipan-naskah-sumpah-pemuda-1928-hari.html)

PERGESERAN NORMA DAN BUDAYA YANG TERJADI PADA PEMUDA DI INDONESIA


     Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat merupakan salah satu fenomena yang menandakan adanya globalisasi. Memasuki millennium baru akses teknologi informasi tidak hanya dapat dinikmati oleh negara maju – seperti yang terjadi sebelumnya, tetapi juga oleh seluruh negara di dunia. Termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi juga berdampak pada mudahnya akses masuk budaya asing ke suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk yang cukup tinggi juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh budaya asing, khususnya barat. Penetrasi kebudayaan barat ke Indonesia berpengaruh cukup besar pada pergeseran gaya hidup maupun sikap dan perilaku masyarakatnya, khususnya para pemuda. Hal tersebut sedikit banyak menggambarkan lemahnya filterisasi budaya pemuda Indonesia dalam menyaring budaya asing yang masuk. Sehingga dengan mudahnya pemuda kita menerima dan mengadopsi nilai-nilai budaya barat ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.  Pergeseran gaya hidup pemuda yang cenderung kebarat-baratan  inilah yang menggambarkan dampak  negative masuknya budaya barat ke Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga menggambarkan keberhasilan penetrasi kebudayaan barat di Indonesia. Yang mana penetrasi kebudayaan barat tersebut cukup terbantu dengan berkembang pesatnya akses teknologi informasi dan juga lemahnya kemampuan pemuda Indonesia dalam melakukan filterisasi kebudayaan.

     Pada saat ini bayak budaya Indonesia yang berubah, di karenakan remaja saat ini lebih memilih budaya barat ketimbang budaya sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan remaja sekarang  misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

     Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

     Oleh karena itu, kita sebagai remaja saat ini harus  meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya  pengem­bangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refung­sionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni.  Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.

Contoh perubahan sosial budaya di Indonesia :


1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi. Sebagai contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan dengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasak makanan menggunakan alat modern seperti oven atau membeli makanan yang diawetkan.

2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi. Sebagai contoh, kaum laki-laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkan kaum perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja dan mata pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya berburu saja, tetapi sudah beragam jenisnya.

3. Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya, pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Saat ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama seperti ikatan motor gede (MOGE), orari (radio amatir).

4. Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, dan sebagainya.

5. Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagai contoh, orang Jawa menganggap bahwa sebuah rumah yang indah jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat Jawa banyak menyukai rumah yang bernuansa terang ataupun pastel.

6. Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistem pengetahuan hanya berpedoman pada alam atau peristiwa alam. Sekarang ini sistem pengetahuan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi.
7. Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem keyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan sebagainya. Oleh karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengan kepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitas manusia banyak yang dikaitkan dengan akal dan logika.
8. Pola Hidup contoh Masyarakat sekarang lebih suka membeli daripada membuat.

9. Cara berpakaian contoh cara berpakaian orang indonesia cenderung meniru gaya barat yang terbuka.

10. Perilaku Contoh Anak banyak yang melawan orang tua dan tidak tahu sopan santun



0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 RENDICS BLOG All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.